JAKARTA | Informasi TV – Situasi Politik Indonesia menjelang Putusan akhri pemilu 2024, sejumlah tokoh masyarakat, akademisi dan Praktisi hukum memiliki rasa kepedulian terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, Cinta Perdamaian Indonesia, apalagi setelah Pemilu 2024 mengadakan gerakan dan deklarasi Cinta Damai untuk Indonesia yang dinamai “Aku Indonesia” yang bertempat di Tugu proklamasi, Jakarta Pusat , Rabu(20/03/2024).
Dalam pembacaan sikap dari “Aku Indonesia” yang dibacakan oleh salah satu Inisiator dan Deklarator, Jimmy C.K., SE., Ak dan Dr. (C) Muhammad Firdaus Oiwobo, SH., MH., CALL, CLA, LCA, CMK dan beberapa tokoh lainnya, menyatakan kebulatan tekad agar setelah Pemilihan Umum 2024, apapun hasil dan keputusan nya, harus tetap mencintai dan menjaga kedamaian serta Integritas Bangsa Indonesia selalu terjaga.
Adapun isi Deklarasi Damai dari “Aku Indonesia” antara lain:
“Era Reformasi telah memberikan Angin segar pada Pesta Demokrasi Indonesia yang diawali pada tahun 2004, 2009, 2014, 2019 dan 2024 dimana dalam Proses Rekapitulasi suara. Berdasarkan tingkatannya yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Institusi Resmi Pemilu dan diawasi Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) serta dipantau Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).”
“Dinamika Demokrasi Indonesia Berjalan sesuai dengan Prosedural akan tetapi, tetap menimbulkan
Pro Kontra disebabkan adanya Indikasi Kecurangan Pemilu Legislatif dan Pilpres seperti yang terjadi pada tahun 2014 dan 2019. Dimana pada waktu itu, salah satu Paslon Capres dan Cawapres yang merasa dicurangi melakukan Gerakan Demonstrasi berupa Protes di KPU dan membuat laporan ke BAWASLU serta melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).”
“Gelombang Demonstrasi yang terus berlanjut saat itu telah menelan banyak korban luka dan bahkan korban jiwa anak bangsa yang sebenarnya kapasitas mereka hanyalah peserta demo biasa, atau hanya ikut-ikutan bahkan ada yang sekedar hadir menjadi penonton unjuk rasa akhirnya harus meregang nyawa akibat tindakan aparat keamanan yg terpaksa harus melakukan SOP guna mengamankan Ibukota sehingga ada pula yg kehilangan nyawa akibat tembakan peluru tajam nyasar yang sampai saat ini masih menjadi teka-teki apakah itu peluru dari aparat keamanan atau ada
pihak-pihak tertentu tidak bertanggung jawab hingga memperburuk situasi.”
“Akhirnya Pesta Demokrasi yang seharusnya menjadi Pesta Kemenangan Rakyat Justru Menjadi Duka Nestapa Rakyat Indonesia dan menjadi “lembaran hitam” sejarah Pemilu 2014 dan 2019.”
Saat ini Bangsa Indonesia baru saja melewati proses pencoblosan di Pemilu 2024 dan semua rakyat
menunggu hasil dari Pileg sesuai tingkatan dan siapa yg terpilih pada kontestasi Pilpres yang akan diumumkan oleh KPU.
Saat membacakan Deklarasi, Jimmy CK mengatakan, “Kalaupun Hasil dari Penghitungan Cepat saat ini salah satu Paslon sudah ada yang unggul, tapi itu tidak menjadi patokan karena ada lembaga khusus secara Konstitusi yaitu KPU (Komisi Pemilihan Umum) lah yang akan
memutuskan sesuai hasil suara yang diperoleh di Pileg dan Pilpres,” ujarnya.
“Apapun keputusannya, secara Konstitusi yang dilindungi oleh Undang-Undang kita wajib menghormati nya. Tetapi jika ada pihak-pihak yang merasa tidak bisa menerima dan merasa dirugikan atau dicurangi, maka pergunakanlah lembaga-lembaga Hukum yang terkait sebagai tempat mencari keadilan agar bisa di proses secara hukum,” jelas Jimmy.
Disini kami tidak melihat apa dan siapa yg terpilih sebagai wakil rakyat terutama Presiden dan Wapresnya, tetap harus menghormati hasil keputusan demokrasi di Indonesia.
“Sebagai salah satu pelaku dan menyaksikan langsung juga kapasitas sebagai Pimpinan Unjuk Rasa bahkan pernah menjadi korban tembak peluru nyasar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, pada saat demonstrasi-demonstrasi hasil Pemilu ditahun 2014 dan 2019, kami TIDAK RELA lembaran hitam yang kembali terjadi merenggut korban, seperti hasil Pemilu 2014 dan 2019 yang lalu. Kami tidak ingin hal ini akan kembali terulang setelah Pemilu 2024 ini.”
“Karena itulah kami menghimbau kepada Pemimpin-pemimpin Bangsa ini yg terhormat, bahwa KEUTUHAN NKRI saat ini ada di tangan anda masing-masing.
Apapun alasannya walaupun berbeda, tapi anda semua adalah Pemimpin-pemimpin Bangsa yg di cintai oleh rakyatnya, jangan sampai terjadi disintegrasi Bangsa. Saat ini kita semua WAJIB MENJAGA NKRI.
Oleh karena itu, agar tidak terjadi hal hal yang dapat merugikan Rakyat Indonesia seperti Pemilu sebelumnya, maka dibutuhkan kesadaran bersama melalui Gerakan : “AKU INDONESIA.”
Adapun arti gerakan “Aku Indonesia” yaitu:
1. Cinta Damai
2. Cinta Kemerdekaan
3. Cinta Demokrasi
4. Cinta Bhineka Tunggal Ika
5. Cinta NKRI
“Dengan Gerakan “AKU INDONESIA”, kita berharap seluruh elemen bangsa bersatu padu merawat perdamaian, mengawal keberlangsungan demokrasi dengan berpegang teguh pada Pancasila Demi Keutuhan NKRI,” tutup Jimmy membacakan deklarasi perdamaian dan cinta damai untuk Indonesia. (Ril/RK).