Jakarta | Informasi TV–  Pentingnya kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi dinamika global dan spiritual yang kian kompleks, untuk itu Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) menggelar Forum dialog strategis berskala internasional bertajuk: “Refleksi Spiritual Mubasyirat (mimpi benar) untuk Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia” (berdasarkan kumpulan tafsir mimpi umat di akhir zaman) yang ditempat di Aula Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jagakarsa, Jakarta Selatan,Kamis(01/05)
.
Fokus utama forum dialog ini adalah menggali secara mendalam fenomena mubasyirat yakni mimpi mimpi ilahiah yang tersebar luas di tengah umat,serta mengaitkannya dengan dinamika akhir zaman dan potensi terjadinya bencana alam besar yang kini kian diyakini oleh banyak kalangan.
.
Furum Dialog ini di moderator oleh wakil Ketum Dewan Masjid Indonesia (DMI)  dan sekaligus Wakil Rektor Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Gur’an (PTIO) Dr. K.H. Imam Addarugutni, M.A. dengan para narasumber seperti :
1. Prof. Dr. K.H. Said Agil Siroj, M.A.selaku Ketum PBNU (2010- 2021) Pakar Sejarah Islam ,
2. Prof. Dr. K.H. Abdul Wahid Maktub (Gus Wahid) selaku President University Lecture Duta Besar Republik Indonesia untuk Gatar (2003-2007)
3. KH. Wahfiudin Sakam, S.E., M.B.A. selaku Ekonom Cendekiawan Muslim, Master Trainner
.
Dan narasumber pendamping dari Majelis GAZA:
 1. Drs. Raden Diki Candra Purnama M.M.
 2. Ustadz Dede Hikayat
.
Drs. Raden Diki Candra Purnama M.M. selaku ketua Majelis GAZA mengatakan tugas dan Fungsi dari Majelis GAZA ; “Kita dari Majelis GAZA sedang mengumpulkan mimpi-mimpi dari seluruh umat di seluruh dunia dan sekarang ini jumlah dari mimpi-mimpi tersebut sudah ada ribuan mimpi”, ujar Kang Diki yang temui awak media di sela acara forum tersebut.
.
“Dari setengah yang kami kumpulkan bahwanya setengah dari mimpi-mimpi tersebut sudah terbukti benar, maka mimpi-mimpi selanjutnya kemungkinan akan benar terjadi sesuai di dalam mimpinya”, ujar Kang Diki menambahkan
.
Informasi yang terjadi di dalam mimpi-mimpi ini banyak sekali, seperti contohnya mimpi terjadinya akan ada banyak krisis dari banyak aspek, akan terjadi banyak bencana alam seperti terjadinya tsunami atau bencana alam lain yang akan membuat suatu negara bisa menjadi runtuh, kata Diki
.
Bahkan ada didalam mimpi dari teman-teman ada yang bermimpi di sebagian pulau jawa ini akan tenggelam dan perang ketiga sebentar lagi akan terjadi, ungkap Kang Diki
.
Kang Diki berkata bahwanya diri dan teman-teman di Majelis GAZA mengumpulkan mimpi-mimpi tersebut supaya bisa menjadi informasi bagi pemerintahaan
.
Dan acara forum hari ini merupakan pertama kali dan menjadi sejarah karena ada dialog tentang mimpi dan hasil dari dialog hari ini dan semua mimpi ini akan kami kumpulkan untuk dikirim atau diantar ke pemerintahan, ucap kang Diki
Presscon Forum Dialog Refleksi Spiritual Mubasyirat (mimpi benar) untuk Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia
.
Disisi lain, Prof. Dr. K.H. Abdul Wahid Maktub mengatakan ;”Kita tahu manusia merupakan hal yang komplek atau multi lapis dan ada hal yang terkadang kita lupa adalah dimensi kemanusiaan yang bersifat spritual atau bersifat universal”,ujarnya
.
“Disini mereka menyadari dibalik realitas
fisik ada pengembangan baru karena disini ada dimensi dari roh yang bisa melengkapi atau menyempurnakan potensi manusia dari dimensi lain sehingga bisa membaca realitas tentang pemahaman supaya manusia bisa mencari solusi untuk membuat kebijakan yang cepat dan tepat”, kata Gus Wahid
.
Kita tahu selama ini ada banyak kebijakan yang terkadang menjadi salah pengertian atau salah hitung, hal ini terjadi karena selama ini ada kelemahan pada cara membaca kita dan dengan pengembangan baru tersebut atau mengunakan spritual bisa menyelamatkan kita untuk masa depan menjadi lebih baik, ucap Gus Wahid
.
Di dalam Forum ini  mengajak ratusan peserta untuk dapat menyatukan langkah, menyelaraskan hikmah dan kebijakan, dalam menghadapi realitas spiritual dan geostrategis global yang semakin kompleks dan tak terduga.
.
Dan di dalam forum ini para peserta diberikan pemahaman yang mendalam terhadap isyarat tersebut tidak hanya penting bagi kalangan agama dan spiritualis, tetapi juga sangat relevan untuk dunia kebijakan, pertahanan, pendidikan, dan kemanusiaan. Karena itu merupakan peran serta aktif menjadi bagian tak terpisahkan dari ikhtiar bersama bangsa ini untuk menyusun langkah antisipatif, inklusif, dan solutif. (RK)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *